Menginginkan Kebahagiaan?
Oleh: Syaikh Ali Bin Abdul Khaliq al-Qorny Ukhti (Saudariku) Muslimah, Sesungguhnya kebahagiaan itu semuanya ada dalam ketaatan kepada Allah. Kebahagiaan seluruhnya ada di dalam meniti di atas manhaj (jalan) Allah dan di jalan Rasulullah, Allah berfirman: Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar. (Al-Ahzab: 71) Sesungguhnya kesengsaraan (kemalangan) seluruhnya ada dalam kemaksiatan kepada Allah dan kebinasaan seluruhnya ada pada selain manhaj Allah dan Rasul-Nya, Allah berfirman: Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sesungguhnya ia telah sesat, dengan kesesatan yang nyata. (Al-Ahzab: 36) Saudariku Muslimah, Allah telah memuliakanmu, mensucikanmu dan mengangkat kedudukanmu. Tidak ada ajaran manapun yang lebih tinggi mengangkat derajat wanita selain ajaran Islam. Bahkan Allah banyak menurunkan hukum-hukum yang khusus berkenaan dengan masalah wanita di dalam kitab-Nya yang mulia. Sedangkan sebelum Islam, wanita dijadikan barang dagangan yang murah dan hina, bagaikan perhiasan yang tidak ada nilainya. Hina di mata walinya, hina di mata keluarganya, serta dihina kan oleh masyarakat. Oleh karena itu terkadang ia diperlakukan seperti binatang, bahkan perlakuan mereka terhadap binatang lebih baik daripada memperlakukan wanita. Sesungguhnya engkau, wahai saudariku muslimah, tidak akan mendapatkan kemuliaan kecuali dalam agama ini, maka berpegang teguhlah (dalam agama ini) dan dengarkanlah firman Allah yang telah menceritakan kisah orang terdahulu, mestilah engkau selalu mengingatnya agar engkau memuji Allah atas kenikmatan yang engkau dapatkan. Allah berfirman: Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak perempuan, hitamlah (merah padamlah) mukanya, dan dia sangat marah. Ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan buruknya berita yang disampaikan kepadanya. Apakah ia akan memelihara dengan menanggung kehinaan, ataukah akan menguburkannya ke dalam tanah (hidup-hidup) ketahuilah, alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu. (An-Nahl: 58-59) Saudariku Muslimah, Sesungguhnya musuh-musuhmu banyak sekali, dan sesungguhnya orang yang ingin memanfaatkanmu dalam upaya meruntuhkan agama, rasa malu dan keutamaan banyak sekali, dan boleh jadi mereka itu dari kalangan kita sendiri. Salah seorang dari mereka (musuh-musuh Islam) berkata: "Tidaklah keadaan negeri Timur menjadi makmur melainkan apabila seorang pemudi melepaskan hijabnya dan membenamkan (menguburkan) Al-Qur'an dengannya!". Sesungguhnya dengan hal itu mereka ingin mengeluarkanmu menuju kesengsaraan dan kebinasaan, mereka mengajakmu menuju neraka Jahanam. Maka jika engkau menyambut mereka, mereka akan melemparkanmu ke dalamnya. Mereka ingin agar engkau menjadi wanita durhaka, yang berbuat fasiq dan membuka aurat. Mereka berusaha menggiringmu. Mereka menunggumu dengan sangat sabar agar engkau melepaskan abaya (pakaian muslimah) serta melepaskan hijab dengan segala konsekuensinya, yaitu melepaskan keimanan, rasa malu dan kesucian, kemudian engkau akan meninggalkan kewajiban-kewajiban lainnya. Pada saat itu, perbuatanmu tersebut menyenangkan mereka (para musuh), mereka mempermainkanmu seperti anak-anak bermain dengan bola, dan mereka mempermainkanmu seperti anjing-anjing bermain-main dengan bangkai, semoga Allah menjagamu dari mereka. Saudariku Muslimah, Buatlah mereka menjadi marah, dengan tidak memperhatikan mereka dan tidak mendengarkan mereka, buatlah mereka menjadi bersedih dengan keteguhanmu berpegang pada agamamu, dengan menjaga rasa malumu dan beriltizam (berpegang teguh) dengan hijabmu. Saudariku Muslimah, Sesungguhnya sebagian wanita menggambarkan bahwa sufur adalah membuka muka wanita saja, tidak...tidak ini saja. Sesungguhnya termasuk sufur adalah pakaian yang ketat, yang pendek dan yang tipis. Sesungguhnya termasuk sufur adalah memakai wangi-wangian ketika keluar menuju tempat-tempat yang di dalamnya ada laki-laki. Sesungguhnya termasuk sufur adalah memakai pantalon (celana panjang). Apakah engkau tidak mendengar sabda Nabi : Dua golongan ahli neraka yang aku belum pernah melihat keduanya (dan beliau menyebutkan): Para wanita yang memakai pakaian tetapi telanjang, mereka menyimpang dari jalan yang benar dan memperlihatkan kejelekan mereka kepada orang lain, kepala mereka seperti punuk unta yang miring, mereka tidak akan memasuki surga, dan mereka tidak akan mendapatkan bau surga, sesungguhnya bau surga tercium dari jarak perjalanan sekian dan sekian. (HR. Muslim). Para ulama berkata: makna para wanita yang memakai pakaian tetapi telanjang adalah bahwa mereka memakai pakaian akan tetapi pakaian-pakaian itu ketat, tipis atau tidak menutup seluruh badan. Saudariku Muslimah, Agamamu adalah bentengmu yang amat kokoh, (untuk) memelihara kesucian, rasa malumu dan kemuliaanmu. Agamamu memerintahkanmu untuk berhijab dan memiliki rasa malu. Kapan saja engkau meninggalkan perintah ini, maka engkau akan ditimpa adzab Allah di akhirat sedangkan di dunia engkau menjadi mangsa serigala-serigala manusia yang ingin mencuri kesucianmu agar engkau merasakan kesusahan (kesedihan) sepanjang hidup. Akan tetapi sebagian akhwat -semoga Allah memberikan hidayah kepada mereka- telah mendengar seruan serigala-serigala itu, tetapi malah bekerja untuk mereka. Saudariku Muslimah, Takutlah engkau kepada Allah dan laksanakanlah tugas-tugas yang Dia wajibkan kepadamu. Apabila hatimu mengeras maka ingatlah bencana yang telah menimpa orang lain. Engkau tidak tahu kapan bencana itu akan datang kepadamu, sesungguhnya itu adalah maut yang pasti terjadi. Tiap-tiap yang berjiwa pasti akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. (Ali-Imran: 185) Ingatlah wahai wanita hamba Allah, pada hari di mana engkau diletakkan dalam kuburan, dalam lubang yang gelap dan sepi itu. Ingatlah ketika sangkakala ditiup dan engkau dikumpulkan bersama para makhluk dalam keadaan tidak memakai alas kaki, telanjang dan kebingungan. Matahari benar-benar akan dekat darimu kurang lebih satu mil, dan engkau akan dipanggil dengan namamu diantara para makhluk untuk dihisab. Bagaimana keadaanmu ketika itu wahai hamba Allah. Di mana persiapanmu wahai wanita yang lalai. Apakah mode-mode pakaian akan bermanfaat ketika itu. Apakah lagu, sinetron, film dan majalah-majalah (yang merusak) akan bermanfaat. Apakah barang-barang permata akan bermanfaat. Tidak demi Allah, hal itu tidak akan memberikan manfaat sedikitpun selamanya. Yang bermanfaat hanyalah kebaikan-kebaikan, dan amal-amal shalih, setelah mendapatkan rahmat dari Rabb bumi dan langit. Ingatlah, bertaqwalah kepada Allah, wahai engkau yang bercampur baur dengan laki-laki. Bertaqwalah kepada Allah, wahai engkau yang keluar (rumah) dalam keadaan memakai wangi-wangian menuju pasar-pasar dan jalan-jalan. Bertaqwalah kepada Allah wahai engkau yang menawarkan dirimu untuk berkhalwat (menyendiri) dengan laki-laki asing. Tidaklah seorang laki-laki bersepi-sepi (berduaan) dengan seorang wanita melainkan setan menjadi orang yang ketiga (diantara) keduanya. Bertaqwalah kepada Allah wahai engaku yang mendidik anak-anakmu dengan pendidikan yang tidak baik/ benar. Engkau tidak mengingatkan mereka dengan ketaatan kepada Allah, tidak menasehati mereka dan tidak menunjukkan mereka pada apa-apa yang dapat memberikan manfaat di dunia dan di akhirat. Bertaqwalah kepada Allah dan jagalah dirimu dari menjadi barang mainan orang-orang yang lemah iman. Bertaqwalah kepada Allah dan kembalilah pada petunjuk sebelum datang suatu hari yang pada hari itu hati-hati dan pandangan-pandangan (mata) dibalikkan. Ketahuilah bahwa adzab Allah sangat keras, dan sesungguhnya engkau -demi Allah- tidak akan kuat merasakan adzab neraka. Sesungguhnya gunung-gunung jika dilewatkan pada neraka maka dia akan meleleh karena kuatnya panas neraka. Maka dimana engkau wanita yang lemah dibandingkan dengan gunung-gunung yang perkasa dan kokoh. Sesungguhnya engkau mampu bersabar atas rasa lapar dan haus, dan engkau mampu bersabar atas bahaya. Akan tetapi demi Allah yang tidak ada ilah (sesembahan) selain Dia, tidak ada kesabaran bagimu terhadap neraka. Ingatlah, maka selamatkanlah dirimu dari neraka sebelum terlambat. Ketahuilah bahwa dunia ini pasti akan berlalu dan akhirat adalah tempat yang kekal. Semoga Allah memberimu taufiq kepada apa-apa yang dicintai dan diridhai oleh-Nya, dan semoga Allah memberikan manfaat kepadamu dari apa-apa yang engkau dengar dan engkau baca, dan semoga Allah menjadikannya sebagai pendukung bagimu bukan sebagai bumerang atasmu. Semoga Allah memberikan shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarganya dan para sahabatnya seluruhnya. Maraji': as-Sunnah edisi 08/ Th V/ 1422H - 2001M, dari salafyoon-online Milis PENGAJIAN-KANTOR Dikirim oleh: An-Najiyah |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar