Assalamu'alaikum waroh matullahi wabarokatuh saudara sekalian

Sahabat Ikhwan & Akhwat

Selasa, 19 Juni 2012

Sedekah Tak Hanya Materi



Saat ini berlomba-lomba dalam kebaikan nampaknya sudah hampir tiak kelihatan. Apa lagi dalam hal bersedekah juga menjadi fenomena langka yang hampir punah dan harus dilindungi. Sedekahlah dan jangan pernah bilang, “saya belum mampu untuk bersedekah karena saya masih perlu disedekahi”. Itu tidak benar kawan.  Karena sedekah itu tidak hanya berupa materi. Jika tidak punya uang bersedekahlah dengan tenaga, jika tenaga tidak mampu bersedekahlah dengan waktu, ada banyak cara untuk bersedekah, dimanapun dan dalam bentuk apapun. Luangkan lah waktu kita untuk sekedar mendengarkan celoteh anak- anak, mendengarkan cerita istri/ suami, bantulah orangtua kita menyelesaikan pekerjaan rumah dan sebagainya. Mudah bukan? tidak memerlukan biaya untuk mendengarkan, sedikit menggerakkan tubuh membantu orangtua. Dan itu ada hitungannya sendiri di hadapan Sang Pencipta. Bahkan tersenuym pun adalah sedekah.
Matematika Allah berbeda dengan metematika manusia. Jika 10-1=9, maka matematikanya Allah 10-1=79. Loh kok gitu? Karena, janji Allah jika kita memberikan 1 kebaikan maka Allah akan membalas dengan 70 kebaikan, di tambah dengan sisa punya kita 9, jadi 79 kan? So, sebagai orang muslim kita harus yakin dengan janji Allah. Kuncinya kita harus iklas.
Matematika Sedekah
  •  
Dari dulu sampai sekarang sudah kita ketahui bersama tentang ilmu hitung, 2-1=1. Namun menjadi berbeda bila dalam perhitungan Allah SWT, yang diterapkan dalam pelaksanaan zakat, infaq, dan sedekah. Apa yang Saudara lihat dari matematika di bawah ini?
10-1     = 19
10-2     = 28
10-3     = 37
10-4     = 46
10-5     = 55
10-6     = 64
10-7     = 73
10-8     = 82
10-9     = 91
10-10   = 100
Adakah keganjilan dalam perhitungan di atas? Ya, kita semua tahu 10 – 1 hasilnya 9, tapi mengapa hasilnya menjadi 19? Inilah yang disebut dengan Matematika Sedekah karena Allah langsung yang menghitungnya. Semakin dikurangi, semakin besar bilangan hasilnya. Ya, sebab itu bukan matematika manusia melainkan Matematikanya Allah. Matematika Sedekah. Matematika pertambahan. Sedangkan jika matematika manusia, jumlah yang dikurangi angka tertentu akan mengurangi jumlah angka sebelumnya karena menggunakan sistem matematika pengurangan. Sehingga muncul pertanyaan ketika kita bersedekah mengeluarkan harta kita adalah “Tinggal Berapa?” bukan “Jadi Berapa?”. Dihitungnya sedekah sebagai pengeluaran, bukan sebagai investasi.
Menurut matematika manusia, tinggal 9  jika kita memberi 1 dari 10 yang kita punya. Tapi kalau matematika sedekah, pertanyaannya adalah: Jadi berapa jika kita sedekah 1 dari 10 yang kita punya? Maka jawabannya: Jadi 19. Tidak berkurang tetapi bertambah yaitu kelipatan.
Itulah yang  disebut juga matematika kelipatan. Sebab Allah memang memberi penggantian lebih kepada mereka yang mau bersedekah, 2x lipat, 10x lipat, 700x lipat, hingga bilangan pelipat yang tak terbatas dari Allah.
Hitung-hitungan matematika di atas memakai bilangan pengembalian dari Allah 10x lipat. Kemudian bagaimana jika menggunakan bilangan pengali 700x lipat? Jumlahnya akan wow! Amazing! Luar biasa! 10-1 = 709
Lihat tabel berikut ini:
10-1     = 709
10-2     = 1408
10-3     = 2107
10-4     = 2806
10-5     = 3505
10-6     = 4204
10-7     = 4903
10-8     = 5602
10-9     = 6301
10-10   = 7000
Lihat? Punya 10, disedekahkan 10-10 nya, malah jadi 7000!
Allah berfirman dalam surah Al – An’am : 160
Barangsiapa berbuat kebaikan mendapat balasan sepuluh kali lipat amalnya. Dan barangsiapa berbuat kejahatan dibalas seimbang dengan kejahatannya. Mereka sedikit pun tidak dirugikan (dizhalimi)
Dalam sebuah ayat lain Allah menyatakan balasan bagi mereka yang mau menafkahkankan hartanya di jalan-Nya.
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang - orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Maha Luas (karunia-Nya), Maha Mengetahui. “ (Al- Baqarah : 261)
Inilah janji Allah. Siapa yang tidak yakin dengan janji Allah? Sungguh menjadi kerugian besar apabila kita tidak mengetahuinya atau pun pura – pura tidak tahu padahal telah datang ayat yang nyata baginya.
Pembahasan ini akan menjadi menarik saat membahas sedekah dan rizki, sedekah dan gaji, sedekah dan usaha, sedekah dan bisnis.
Lihat cuplikan implementasi berikut ini:
Gaji                              : Rp. 1.000.000,-
Sedekah                       : Rp. 1.000.000,-
Hasil 10x lipat             : Rp. 10.000.000,-
Hasil 700x lipat           : Rp. 700.000.000,-
Dengan berzakat, berinfaq,dan bersedekah harta memang dapat tumbuh dan berkembang sebab dalam ajaran Islam, harta yang dikeluarkan itu akan tumbuh dan berkembang, bertambah karena suci dan berkah, membawa kebaikan bagi hidup dan kehidupan yang punya. (Muhammad Daud Ali, 1998:38).
Harta yang dikeluarkan di jalan Allah dapat tumbuh dan berkembang tidak hanya di akhirat melainkan juga di dunia.
Ini baru Matematika Sedekah. Belum bicara juga konversian balasan sedekah berupa jawaban Allah bagi hajat dan masalah kita: Anak keturunan, jodoh, keluarga, pekerjaan, karir, keuangan, kesehatan dan persoalan lain. Kita pun belum bicara tentang sedekah dan doa, sedekah dan keikhlasan, sedekah dan kesabaran, sedekah dan baik sangka, sedekah dan tawakkal, sedekah dan istiqomah, sedekah dan ibadah, sedekah dan kesehatan, sedekah dan umur panjang, sedekah dan surga, sedekah dan neraka, sedekah dan cinta Allah, sedekah dan cinta Rasul.
Memberi sama saja dengan menabung, karena dengan kita memberi pertolongan pada seseorang kita berarti sudah memiliki tabungan yakni suatu hari nanti disaat kita membutuhkan pertolongan akan ada yang membantu kita, kalaupun tidak ada yang membantu pasti Allah senantiasa bersama kita. Dengan memberikan sebagian rizki yang kita dapatkan kepada orang- orang yang lebih membutuhkan tidak akan mengurangi kekayaan yang kita miliki justru akan semakin bertambah dan bertambah. Karena pada hakikatnya sedekah itu adalah untuk investasi akhirat. So, tunggu apalagi? Sertakan ikhlas di dalamnya dan buang pamer sejauh- jauhnya.
Berbagi itu indah.
By Ahyar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar